Senin, 28 Februari 2022

Buku Life Workbook Anand Khrisna.

Dalam buku yang berjudul Life Workbook karangan Anand Khrisna dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Sayangnya, kita tidak mampu mengolahnya dengan baik. Maka kita menjadi bangsa pengemis yang selalu mengharapkan donasi serta pinjaman yang akhirnya mencekik. Banyak negara di dunia ini yang sumber alamnya sangat minim seperti Jepang. Mereka tidak memiliki sumber alam yang melimpah seperti kita. Maka mereka harus belajar untuk menjadi sangat efisien. Ada negara yang SDM-nya minim maka mereka harus menciptakan mesin dan robot. Indonesia memiliki sumber alam yang luas sekali. Sayangnya kita mempersilahkan perusahan-perusahan asing menggunduli hutan kita, dan mengeksploitasi hasil bumi kita. Banyak negara maju menjadi kaya karena kita. Sementara kita sendiri tetap miskin dan mengemis pada mereka yang menjadi kaya karena kita. Kita senang menerima bantuan dari gabungan negara-negara maju. Kita lupa bahwa negara itu maju karena menjarah hasil bumi dari kepulauan kita. Ternyata kemurahan alam malah membuat kita menjadi bodoh dan malas. Tidak mau menanam kedelai, kita malah impor. Padahal kita membutuhkan kedelai setiap hari. Tahu dan tempe adalah kebutuhan kita sehari-hari. {Baca hal-68} 

Sutan Takdir Alisyahbana dan Mochtar Lubis seorang pujangga besar Indonesia modern pernah menyimpulkan bahwa manusia Indonesia pada umumnya pemalas. Penyebabnya karena negara kita memiliki iklim tropis dengan kadar kelembaban yang sangat tinggi. Dan karena sumber alam yang berlimpah sehingga kita tidak perlu bekerja keras seperti orang-orang Eropa. Serta ketergantungan kita pada orang tua atau keluarga yang kaya {Baca hal-182} Bangsa kita tidak memiliki uang untuk membangun negara maka kita mengemis pada instansi-instansi asing. Barangkali cadangan valuta asing yang kita miliki masih cukup. Tetapi kita dituntut supaya valuta asing itu tidak dihambur-hamburkan. Tidak dihamburkan untuk mengimpor barang mewah maupun mengimpor bahan pokok. Kita tidak perlu mengimpor gandum untuk roti dan mie. Gunakan tepung singkong sebagai pengganti. Barangkali kita lah satu-satunya bangsa dengan kebiasaan makan nasi tiga kali sehari. Berapa liter air yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu liter beras? Pemborosan sumber alam yang luar biasa. Kenapa tidak beralih ke jagung, singkong, dan ubi-ubian? Dengan mengurangi mengkonsumsi nasi menjadi satu kali per hari, kita dapat menghemat air bumi. { Hal 192 }

Kepulauan nusantara berlimpah dengan sumber alam dari kopi, teh, cengkeh, rempah-rempah, logam mulia, permata hingga karet. Pertanyaannya mampukah kita mengolah hasil bumi kita dengan baik? Mampukah kita berdagang sendiri tanpa calo? Mampukah kita menjadi pemilik bisnis? Hindari pengeluaran yang berlebihan, gunakanlah tabungan untuk hal-hal yang penting sekali. Kita tidak bisa lagi menghamburkan uang, waktu, energi, dan sumber alam yang masih tersisa. Jangan hanya karena membangun badan, kita lantas melakukan kesalahan besar yaitu penghamburan uang. Sementara upaya untuk membangun jiwa walau dilakukan lewat penghayatan pancasila ternyata tidak begitu efektif. Apalagi di bidang agama. Yang bertambah hanyalah jumlah tempat ibadah. Jangan membiarkan alam dan lingkungan kita dieksploitasi. Untuk mendapatkan panas bumi dari perut bumi kita sendiri, kita harus minta bantuan dari pihak asing. Karena tidak memiliki uang untuk menggaji mereka. Apakah kita tidak dapat menghemat sedikit dan menunda eksploitasi alam yang sudah pasti berdampak kurang baik terhadap ekosistem? Jangan membiarkan lahan kita dikuasai oleh orang asing. Karena bersama uang mereka juga membawa kultur mereka yang tidak cocok dengan tabiat bangsa kita. { Hal 252-256 }

Tidak ada komentar: